Minggu2 ini banyak diuji soal kesabaran.. Soalnya buanyaaakk banget kayanya yang bikin kesel dan emosi jiwa. Orang2 di sekitar saya pun demikian, bawaannya emosi mulu, jadi tiap hari dihadapkan dengan situasi orang yang marah2, uring2an, dan muka asem. Bahkan pernah jadi korban semprotan kemarahan seseorang dan sukses bikin nangis seharian. Karena saya ngerasa ngga salah, so saya balik marah dong. Nah, jeleknya saya, klo marah itu diem seribu bahasa. Jadi saya cuekin orang itu coz that how I express my anger.
Besoknya, pas saat teduh & baca renungan serasa ditabok bolak balik kiri kanan atas bawah he3..
"Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang" (Roma 12:18)
"Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang" (Roma 12:18)
So, here's the point : artinya kita harus mengontrol apa yang bisa kita kontrol. Kita ngga bisa mengontrol sikap ato perilaku orang lain, tapi kita bisa mengontrol respon kita. Waktu kita menghadapi kemarahan atau perilaku buruk orang lain, kita bisa menunjukkan hati Bapa dengan merespon secara baik dengan sikap yang tenang. Dengan cara ini, kita akan mendemonstrasikan sikap Yesus ditengah-tengah dunia yang semakin agresif.
Thanks God, udah diingetin tentang hal ini. Abis baca renungan, langsung ubah sikap & menghentikan perang dingin :p Emang ngga gampang buat ngga terpengaruh sama mood orang yang lagi bete, tapi sebisa mungkin, kita tetep sukacita, tetep smile, tetep tenang, tetep ngga ikut terbawa emosi sama sikap orang yang kadang nyebelin. Kadang kita ngga salah, tapi kena imbas dari mood seseorang yang lagi jelek... be cool, keep calm, and respond graciously. Let's be a peacemaker!
0 comments:
Post a Comment